Minggu, 04 Oktober 2009

KAMERA DIGITAL







PENGERTIAN KAMERA DIGITAL :

KAMERA DIGITAL :
Dilihat dari proses dan hasil perekaman gambar pada Kamera Digital dapat didefenisikan bahwa Kamera Digital merupakan perangkat perekam gambar yang menyimpan data gambar dalam format digital. Kamera Digital termasuk produk teknologi digital (perangkat digitizer) dengan kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubahnya ke bentuk mode digital elekt




PERBEDAAN KAMERA DIGITAL DAN KAMERA ANALOG :

KAMERA DIGITAL :
1.Gambar disimpan dalam format digital pada MEMORY CARD
2.Obyek tergambar jelas pada Image Display yang tersedia
3.Gambar dapat diedit

KAMERA ANALOG :
1.NEGATIF FILM sebagai media penyimpanan gambar
2.Obyek dapat dilihat dalam lensa pembidik(OPTICAL VIEWFINDER)
3.Hasil tidak bisa diedit

MACAM-MACAM KAMERA DIGITAL :

1.KAMERA DIGITAL ANTI AIR :
Enam model Dual Camera Xacti itu adalah, model VPC-FH1, VPC-HD2000, VPC-WH1, VPC-CA9, VPC-TH1, dan VPC-CG10. Semuanya merupakan Dual Camera HD (definisi tinggi), baik untuk merekam video maupun foto. Semua model tersebut merekam video dan foto ke media kartu SD atau SDHC. "Kamera ini dirancang untuk meningkatkan dan memperkaya gaya hidup aktif," menurut Sanyo dalam rilisnya
Model VPC-FH1 dan VPC-HD2000 adalah model Full HD. Keduanya menawarkan resolusi 1920 x 1080 piksel dan 60 frame per detik (fps) untuk menghasilkan rekaman yang jernih. Kamera ini tidak cuma menawarkan definisi tinggi format standar 1080i (interlaced), tetapi dengan CMOS engine-nya bisa merekam dalam format 1080p (progresif). Kedua model ini, VPC-FH1 yang berdesain horisontal dibanderol US$ 499,99, dan VPC-HD2000 yang berbentuk vertikal seharga US$ 599,99.
Sedangkan kamera Xacti VPC-TH1 dan VPC-CG10 adalah Compact HD Model. Keduanya menawarkan resolusi 720p (1280 x 720) dan kemampuan merekam definisi tinggi dengan kecepatan 30 fps. VPC-TH1 dilengkapi 30X zoom optis dan waktu perekaman lebih lama, hingga 3 jam 20 menit non-stop. Kedua model ini juga dibanderol harga terjangkau. VPC-TH1 (horisontal) seharga US$ 299,99, dan VPC-CG10 (vertikal) US$ 199,99.
Adapun dua model terakhir, VPC-WH1 dan VPC-CA9 merupakan Waterproof Compact HD Model, atau model anti air. Dengan camcorder konvensional, banyak pengguna enggan merekam video atau memotret di saat hujan turun atau di lingkungan basah. Tentu saja, mereka khawatir air akan merusak kamera.
Nah, dengan kamera Xacti anti air ini pengguna tak perlu khawatir lagi dengan air atau salju. Bahkan, keduanya bisa digunakan didalam air. "Fitur anti air ini cocok untuk mereka yang gemar berolahraga di air, seperti berselancar atau snorkeling, atau untuk olahraga musim dingin seperti ski atau snowboarding."
Model VPC-CA9 bisa dioperasikan di kedalaman air 1,5 meter atau 5 kaki. Sedangkan VPC-WH1 hingga kedalaman 3 meter atau 10 kaki. Kedua model ini merekam gambar definisi tinggi dengan resolusi 1280 x 720p dan 30 fps. Masing-masing, VPC-WH1 (horisontal) dipatok harga US$ 399,99, dan VPC-CA9 (vertikal) US$ 349,99. Jajaran pesaing baru di pasar kamera ini tersedia mulai Maret mendatang.

2.KAMERA SLR

Kamera SLR (single-lens reflex) adalah kamera yang memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera dengan sama persis seperti apa yang ia lihat. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film.
Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jalur optikal melalui lensa ke lempengan film. Cahaya yang masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh kaca cermin pantul dan mengenai pentaprisma. Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung mengenai film. (NESW4586)
Produk terbaru dari Sony Cybershot, W300 mungkin tidak terlalu "wah" bila ditinjau dari spesifikasinya tetapi kelebihannya adalah menggunakan lapisan Titanium (Titanium Coating) pada bodinya sehingga membuat kamera ini 5 kali lebih kuat dibandingkan dengan menggunakan aluminium.Lapisan ini akan membuat kamera anda aman dari lecet-lecet sehingga selalu terlihat "kinclong" dan mulus setiap saat. Tapi ini bukan anti jatuh (shockproof) atau anti air (waterproof) loh!!Spesifikasi yang ada antara lain adalah 13,6 mega pixels, ukuran LCD 2,7 inch, Face Detection, 3x optical zoom dan EX High-Speed Burst Mode untuk mengambil gambar sampai dengan 5 frame per second (fps).

3.KAMERA 3MP :


Kamera digital 3MP yang satu ini disembunyikan dalam bentuk binocular (teropong) dan mampu merekam video. Karena dibuat dalam bentuk binocular, gak cuman tersembunyi, kamera ini jadi bisa moto dalam jarak jauh (8x zoom), dengan menekan tombol. Dengan ukuran 5 3/4" x 5" x 3 1/4" dan berat 680 gram, terdapat display warna LCD 112” menghiasi tubuh si binocular sebagai view finder.Internal memori 16MB mampu menyimpan sampai dengan 40 gambar dengan resolusi 1600 x 1200 atau video 90 detik. Bila 16MB dirasa kurang, jangan khawatir, soalnya ada SD card port buat external memori. Binocular dapat bekerja dengan 2 batere AAA dan dinyatakan di website sebagai gadget tahan air. Tapi, untuk jaga-jaga, sebaiknya jangan cemplungkan di air. Karena, terkadang arti dari waterproof untuk sebuah gadget tak lain hanya tahan terhadap cipratan air, bukan untuk dibawa ke bawah air dan buat moto-moto.Dijual dengan wadah buat dibawa-bawa, strap, dan editing software.Kompatibel dengan: Windows 98SE/2000/Me/XP

4.KAMERA DIGITAL DP 1


Namun di luar desain yang bisa disebut 'buruk' ini, ada satu fitur yang cukup menarik. Kamera ini menggunakan sensor Foveon X3 yang sempat jadi kontroversi lantaran menggunakan tiga lapis photocell yang ditanam pada substrat silikon. Sensor ini memanfaatkan salah satu kemampuan yang dimiliki silikon dalam menangkap cahaya berwarna merah, hijau dan biru pada kedalaman yang berbeda. Masing-masing photocell ini memiliki kemampuan 4.7 megapixel dan karenanya diklaim setara dengan sensor 14.1 megapixel.
KapanLagi.com - Dilihat dari tampilannya, kamera keluaran Sigma ini memang sama sekali tidak menarik. Bentuknya kotak berwarna hitam nyaris tanpa hiasan apa pun. Bila Anda termasuk konsumen yang sangat peduli dengan desain, Sigma DP1 ini jelas bukan buat Anda. Sang produsen lebih mementingkan kualitas hasil bidikan kamera ini ketimbang desainnya.

Sigma DP1Namun di luar desain yang bisa disebut 'buruk' ini, ada satu fitur yang cukup menarik. Kamera ini menggunakan sensor Foveon X3 yang sempat jadi kontroversi lantaran menggunakan tiga lapis photocell yang ditanam pada substrat silikon. Sensor ini memanfaatkan salah satu kemampuan yang dimiliki silikon dalam menangkap cahaya berwarna merah, hijau dan biru pada kedalaman yang berbeda. Masing-masing photocell ini memiliki kemampuan 4.7 megapixel dan karenanya diklaim setara dengan sensor 14.1 megapixel.

Sigma DP1Dilihat dari fitur yang dimilikinya, kamera ini jelas ditujukan bukan untuk 'amatir'. Sigma tak menyediakan fitur scene mode yang biasanya ada pada kamera saku. Ini artinya, pengguna harus mengatur secara manual sebelum menggunakan kamera ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Kamera ini menggunakan layar LCD seluas 2.5 inci yang ada di bagian belakang dari kamera ini. Di sebelah kanan dari layar ini berjajar beberapa tombol kendali yang ditata dengan baik sehingga memberi ruang yang cukup luas antar tombol untuk menghindari kesalahan menekan tombol tanpa sengaja. Meski jarak antar tombol cukup luas, Sigma masih bisa memberikan sedikit ruang untuk thumb grip. Anehnya, Sigma justru tidak menyediakan viewfinder meski masih memberikan alternatif hot shoe untuk memasang optical viewfinder yang bisa dibeli secara terpisah.Yang agak mengurangi nilai lebih desain tombol kamera ini adalah penggunaan label yang dibuat timbul tapi berwarna sama dengan bagian dasarnya. Ini agak menyulitkan bagi pengguna yang belum terbiasa terutama saat tidak ada pencahayaan yang memadai.Dari kualitas hasil bidikan, kamera ini cukup bisa diandalkan. Gambar yang dihasilkan cukup tajam dengan warna yang cemerlang. Untuk itu, Trusted Reviews tak ragu memberikan nilai 8 dari 10 untuk produk yang dijual dengan harga 550 Poundsterling atau sekitar Rp 9.000.000 ini. Situs ini memang mengeluhkan harga jual kamera ini yang bahkan lebih mahal dari kamera DSLR

5.KAMERA DIGITAL SINGLE-LENS

Sony Alpha DSLR-A100, representasi dari sebuah sistem kamera dengan feature lengkap yang memperluas cakupan fotografi digital SLR, khususnya kepada para fotografer yang memang berkonsentrasi pada kamera digital SLR. Kamera ini dilengkapi dengan seperangkat metode lighting terbaru, kompatibilitas yang luas dengan sejumlah lensa Sony, termasuk di dalamnya lensa optik premium dari Carl Zeiss.
Kamera Sony yang bertajuk a (Alpha) ini menggunakan sejumlah feature teknologi yang dapat memperluas kreativitas fotografer, sekaligus menjamin hasil yang optimal bagi fotografer dari segala kalangan, dalam segala kondisi pemotretan. Feature-feature di dalam kamera ini meliputi:
Sensor 10 megapixel APS-C CCD
Dengan sensor 10 megapixel APS-C CCD (23.6 x 15.8 mm) dan filter warna RGB primer, menjamin gambar yang detail dengan range tone yang luas dan gradasi yang halus. Dengan sensitivitas dan resolusi tinggi serta reduksi noise, menjamin hasil reproduksi yang halus, bahkan untuk ukuran cetak yang besar.
Super SteadyShot dalam Body Kamera
Feature Super SteadyShot mengimbangi getaran kamera pada saat shutter dilepas dengan cara menggerakan sensor CCD secara real-time untuk mendapatkan gambar yang lebih tajam dan stabil. Feature ini diimplementasikan di dalam body kamera, sehingga tidak perlu lagi penggunaan optik spesial dengan stabilisator gambar yang terintegrasi.
Kompatibel dengan Semua Sistem Lensa Optik Sony
Termasuk lensa Macro, Telephoto, Wide-Angle, dan Zoom. Super Steadyshot umumnya mempunyai kompensasi dengan ekuivalen sebesar 2-3.5 step pada Shutter Speed. Hal ini memungkinkan fotografer untuk mengurangi setting ISO kamera agar mendapatkan kualitas gambar yang lebih baik, pada saat memotret di cahaya rendah dengan waktu exposure yang lebih lama.
Sistem Proteksi Anti Debu
Sistem anti debu pada kamera Sony Alpha DSLR-A100 ini meminimalkan efek partikel debu yang masuk ke dalam body kamera pada saat penggantian lensa. Lapisan pembungkus anti statik pada sensor CCD bekerja untuk menghalau debu. Selain itu, fungsi getar CCD menggerakkan sensor secara cepat untuk mengeluarkan partikel debu setiap kali kamera ini dimatikan. Sensor juga dapat digetarkan melalui menu setup.
BIONZ, Engine Pemrosesan Gambar
Processor baru ini bertugas mengoptimalkan data dari sensor 10 megapixel APS-C CCD, sehingga mengurangi tingkat noise dan memastikan hasil reproduksi gambar yang cerah, berwarna natural, dan detail yang halus.
Dynamic Range Optimizer
Feature ini menjamin gambar terekspos dengan sempurna, terutama pada saat memotret scene dengan berkontras tinggi yang dapat menghilangkan detail shadow dan highlight. Beroperasi pada mode Standar maupun Advanced, Dynamic Range Optimizer secara otomatis akan mengatur kurva gamma dan level exposure untuk mendapatkan gambar yang lebih natural dan ekspos merata pada kondisi pencahayaan yang sulit, seperti pada saat memotret ke arah matahari.
Layar LCD 2.5” 230K Pixel
Sony Alpha DSLR-A100 memiliki layar LCD berukuran 2.5” lebih besar, cerah, dan mudah dilihat. Dilengkapi resolusi pixel 230k dengan teknologi Clear Photo LCD Plus untuk mendapatkan hasil cetak yang akurat dan dengan detail yang halus. Lapisan AR (Anti-Reflection) pada layar dan lapisan Clear Treatment yang berguna untuk mengurangi glare, menjamin hasil yang halus dengan warna yang akurat pada wide-angle. Orientasi tampilan layar akan berubah secara otomatis dari posisi landscape ke portrait pada saat kamera dibalik.
Sistem Lighting
Sebagai tambahan dari flash built-in, kamera ini dilengkapi pula dengan sejumlah flash dan sistem lighting yang kompatibel. Dua buah flash memiliki feature wireless TTL, teknologi pengukur ADI dengan akurasi tinggi, dan sinkronisasi berkecepatan tinggi. Sedangkan Macro Twin Flash dan Ring Light cocok digunakan untuk fotografi makro.

04 OCTOBER 2009